Apakah anda tahu apa itu kota satelit? Kota satelit adalah kota yang berbatasan atau berada di tepi kota besar dan hampir dari semua penduduknya bergantung pada kota besar tersebut. Sebagai contoh, Jakarta. Jakarta adalah sebuah ibukota dan merupakan kota yang perkembangannya paling cepat, DKI Jakarta ini memiliki kota satelit atau kota penyangga yaitu Tangerang, Bekasi, Depok dan Bogor. Keempatnya memiliki karakteristik tersendiri dan merek adalah jembatan menuju Jakarta.
Perkembangan keempat kota tersebut juga termasuk pesat dan mengikuti
perkembangan Jakarta. Salah satu yang cukup pesat adalah kota Tangerang,
terlebih di Tangerang terdapat bandara internasional, maka pembangunan
infrastruktur pun jauh lebih terdepan dibandingkan kota satelit
lainnya.
Kepadatan penduduk di kota satelit juga tak kalah dengan kepadatan
penduduk di Jakarta, karena banyak juga orang yang bekerja di Jakarta
dan memilih untuk bermukim di kota satelit. Oleh karena itu pembangunan
hunian juga cukup pesat, dari mulai hunian rumah hingga apartemen.
Tangerang Selatan merupakan salah satu bagian dari kota satelit yang
cukup padat dikarenakan berbatasan langsung dengan kota Jakarta Selatan,
akibatnya pembangunan apartemen Tangerang Selatan cukup banyak. Tapi biasanya, harga sebuah hunian yang lokasinya lebih dekat dengan pusat kota akan lebih mahal.
Lantas apa untungnya tinggal di apartemen yang berada di kota satelit?
Pertama, apartemen merupakan hunian vertical yang mana untuk membangun
sebuah gedung apartemen, tidak diperlukan lahan seluas perumahan
kemudian lokasinya juga lebih strategis daripada perumahan dan tidak ada
resiko hunian anda terkena banjir. Namun tentunya luas hunian anda akan
terbatas dan akan sulit untuk direnovasi.
Keuntungan lainnya, apartemen biasanya menyatu dengan pusat perbelanjaan
atau minimal memiliki jarak yang cukup dekat dengan pusat perbelanjaan,
selain itu akses menuju jalan tol juga jauh lebih mudah.
Nah, itulah beberapa kelebihan tinggal di apartemen yang terletak di
kota satelit. Setelah mengetahui kelebihannya, masihkah anda berpaling
dari apartemen ke rumah tapak biasa?
0 Komentar